Penerapan
IQ, EQ, dan SQ dalam Dunia Pendidikan
Dunia
pendidikan adalah dunia yang sangat menentukan jayanya sebuah bangsa. Dalam
konteks ini, IQ (Intellegence Quotation) berperan penting dalam penentuan untuk
pencapaian tujuan, karena hal ini berpusat di otak berupa pemikiran untuk
menganalisis sesuatu. Seperti halnya seorang anak yang masih duduk di bangku SD
sedang memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya didepan kelas. Untuk memahami
pembelajaran tersebut, otaknya bekerja agar bisa mengerti apa yang dimaksud
dari penjelasan guru. IQ bisa terbentuk tidak hanya dari gen orang tuanya,
namun lingkungan juga mempengaruhi pembentukan sistem kerja otak.
Disamping
itu, IQ harus diimbangi dengan EQ (Emotional Quotation) dan SQ (Spiritual
Quotation). Seseorang yang memiliki kecerdasan yang EQ-nya baik dapat memahami
perasaan orang lain, sehingga ia mampu bersikap sopan dan mampu mengkondisikan
dirinya terhadap lingkungan sekitar, karena sistem ini terletak pada hati
nurani manusia. Misalnya sikap empati seseorang terhadap orang yang sedang
membutuhkan bantuan.
(1)Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional
seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki
kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat
menggunakan emosi sebagai alat untuk
memotivasi diri.
Selanjutnya
yaitu SQ (Spiritual Quotation) yang berkaitan dengan aspek jiwa manusia,
keyakinan dalam diri untuk mencapai suatu visi dan misi hidup seseorang. Contohnya
seseorang yang memiliki tekad untuk mewujudkan sesuatu dan ia yakin bahwa Tuhan
akan selalu memberikan jalan untuknya. Ketika ia yakin, maka ia akan berusaha
untuk mewujudkan apa yang ia inginkan. Dari ketiga aspek ini, IQ, EQ, dan SQ
harus seimbang karena percuma bila pintar tapi merugikan orang lain. Jika di
dalam dunia pendidikan seorang pengajar menerapkan hal yang berkaitan dengan
ketiga aspek ini dalam proses pembelajaran, generasi muda yang terbentuk akan
cerdas, memiliki karakter indah, dan bertanggung jawab untuk mewujudkan visi
dan misi dalam hidup mereka. Sehingga anak Indonesia tidak hanya memiliki
kemampuan otak yang cerdas, namun di sisi lain mereka memiliki repon positif
terhadap sesuatu dan selalu memikirkan apa dampaknya terhadap orang lain,
menguntungkan atau malah merugikan.
No comments:
Post a Comment